JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang menggelar Pelatihan Giling Rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT) yang berlangsung di Grand Miami Hotel, Kecamatan Kepanjen, Senin (27/10/2025).
Agenda pelatihan yang diinisiasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang tersebut bersumber dari anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
Baca Juga : Ada Band Hibur Ribuan Warga di Puncak Hari Jadi ke-115 Pemkab Jombang
"Kegiatan hari ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Malang untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan," ujar Wakil Bupati Malang Hj. Lathifah Shohib kepada awak media saat ditemui di sela berlangsungnya pelatihan.
Agenda pelatihan yang difasilitasi oleh Pemkab Malang tersebut telah terselenggara secara berkelanjutan. Di mana, pada beberapa agenda sebelumnya, juga turut dibuka langsung oleh Lathifah.
"Sedangkan saat ini sudah angkatan ke 16-17 dengan jumlah peserta 100. Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk support kami (Pemkab Malang) kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang telah menyelenggarakan kegiatan pelatihan," imbuhnya.
Lathifah menyebut, ratusan peserta yang mengikuti pelatihan tersebut sudah diterima bekerja di dua pabrik rokok yang berbeda. Di antaranya ialah Pabrik Rokok Gudang Baru yang turut mengusulkan adanya pelatihan tersebut.
"Masing-masing (pabrik rokok) 50 peserta. Jadi nantinya mereka setelah selesai, langsung masuk ke pabrik, mulai bekerja," ujarnya.
Sementara itu, dijelaskan Lathifah, pada serangkaian agenda pelatihan tersebut lebih di dominasi praktek. Sehingga dinilai lebih efektif.
"Karena langsung keterampilan, jadi tidak melulu teori yang kadang-kadang membuat mereka bosan. Sehingga anak-anak (peserta) sepertinya lebih antusias. Jadi, karena langsung praktek, efektivitasnya dari adanya pelatihan lebih tinggi," bebernya.
Mekanismenya, dijabarkan Lathifah, setelah mendapatkan pengantar sebagai teori dasar, para peserta kemudian bisa langsung praktek. Dari pantauan JatimTIMES, pada pelatihan tersebut, pihak penyelenggara juga turut menyediakan beberapa peralatan giling atau pelinting rokok SKT termasuk tembakaunya.
"Nanti akan dilihat hasilnya. Mereka dalam jangka waktu berapa jam mampu menghasilkan berapa batang rokok, itu salah satu indikator keberhasilan dari para peserta pelatihan," pungkasnya.
