JATIMTIMES - Sorak lantang ikrar kebangsaan menggema di lingkungan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, Rabu (1/10/2025). Di balik barisan dosen, tenaga kependidikan, hingga mahasiswa, tersimpan satu kesadaran yang sama: Pancasila bukan sekadar teks lima sila, melainkan fondasi yang menjaga bangsa ini tetap utuh di tengah pusaran zaman.
Upacara Hari Kesaktian Pancasila yang dipimpin Wakil Rektor Bidang Akademik, Drs. H. Basri, MA, Ph.D., menjadi ruang refleksi bersama. Meski hanya berlangsung dengan tata urutan sederhana, mengheningkan cipta, pembacaan Pancasila, hingga doa penutup, yang terpenting justru ada pada makna yang terkandung: bahwa kelahiran Pancasila adalah titik awal persatuan Indonesia.
Baca Juga : Dilaporkan Dugaan Malapraktik Pasien Buta Pasca-Operasi Katarak, RSU Pindad: Kami Hormati Hak Pasien
Dalam amanatnya, Dr. Basri menegaskan bahwa Pancasila harus terus menjadi perekat bangsa di tengah derasnya tantangan global.
“Momentum ini bukan sekadar mengenang sejarah. Pancasila adalah penopang kita untuk melangkah menuju Indonesia yang berdaulat dan lebih maju,” ujarnya.
Kehadiran mahasiswa dalam upacara memberi warna tersendiri. Suara mereka ketika melafalkan ikrar terdengar mantap, seakan mewakili generasi baru yang siap menjaga warisan ideologi negara. Lebih dari sekadar kewajiban, momen itu memunculkan rasa kebersamaan dan kesadaran bahwa Pancasila adalah rumah bersama bagi seluruh warga Indonesia.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila memang digelar serentak di berbagai instansi di seluruh negeri. Namun di UIN Malang, suasananya terasa lebih personal: tidak hanya tentang seremonial, melainkan juga tentang menanamkan nilai kebangsaan, merawat persatuan, dan menghidupkan kembali semangat cinta tanah air dalam keseharian civitas akademika.
Baca Juga : Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Mbak Wali Ajak Masyarakat Perkokoh Persatuan dan Kesatuan
Sejarah lahirnya Pancasila mengingatkan bahwa bangsa ini berdiri bukan karena kesamaan latar belakang, melainkan karena keberanian untuk berbeda namun tetap bersatu. Dan di hari ini, pesan itu kembali digaungkan, Pancasila bukan hanya warisan, tapi juga masa depan.
