JATIMTIMES - Bekam atau hijamah merupakan salah satu bentuk terapi tradisional yang sudah dikenal sejak ribuan tahun lalu.
Terapi ini dilakukan dengan menggunakan cangkir khusus untuk menciptakan gaya vakum yang bertujuan menarik kulit dan mengeluarkan darah kotor atau racun dari dalam tubuh. Biasanya, cangkir tersebut diletakkan di beberapa bagian tubuh seperti punggung, perut, lengan, bokong, atau kaki.
Baca Juga : 8 Cara Hidup Sehat ala Rasulullah SAW
Terapi bekam dikenal memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan, seperti meredakan nyeri punggung, nyeri leher, sakit kepala, dan membantu mengatasi berbagai gangguan kesehatan lainnya.
Terapi ini juga memiliki sejarah panjang, mulai dari zaman Mesir kuno hingga Rasulullah Muhammad SAW. Dalam kitab kedokteran Papyrus Ebers yang ditulis pada tahun 1550 SM, bekam sudah disebutkan sebagai salah satu metode pengobatan tradisional.
Bekam dipercaya memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan, antara lain:
1. Meredakan Nyeri
Bekam sering digunakan untuk mengatasi nyeri punggung, leher, dan sakit kepala. Terapi ini diklaim dapat membantu meredakan ketegangan otot dan meningkatkan sirkulasi darah.
2. Meningkatkan Kesehatan
Bekam juga dianggap bermanfaat untuk mengatasi berbagai masalah medis, seperti hipertensi, kolesterol tinggi, dan gangguan saluran pencernaan. Beberapa orang yang menjalani terapi ini melaporkan perbaikan dalam kondisi kesehatannya.
Walaupun banyak yang percaya akan manfaatnya, terapi bekam juga memiliki beberapa risiko. Efek samping yang mungkin terjadi antara lain:
- Luka bakar di area yang diterapi
- Sakit kepala
- Rasa lelah setelah terapi
- Infeksi kulit pada bagian yang terkena cangkir bekam
Oleh karena itu, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalani terapi bekam, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang menjalani pengobatan medis.
Sementara itu, menurut dr Dion Haryadi, seorang dokter umum dan certified nutrition & health coach, terapi bekam merupakan salah satu pengobatan tradisional yang cukup populer di kalangan masyarakat.
Baca Juga : Umat Katolik Malang Berangkat ke Jakarta Ikuti Misa Akbar Paus Fransiskus
"Walaupun belum memiliki bukti klinis yang kuat tentang mekanisme dan manfaatnya, mirip seperti kerokan atau coining, bekam sering dijadikan pilihan terapi. Mulai dari mengurangi rasa nyeri sampai ke masalah medis lainnya seperti hipertensi, kolesterol, dan penyakit saluran pencernaan," jelas dr Dion, dilansir Instagram pribadinya @dionharyadi, Kamis (5/9/2024).
Namun, Dion juga menekankan bahwa pentingnya melakukan terapi ini dengan cara yang tepat. "Buat saya, jika kamu merasakan manfaatnya dan jika dilakukan dengan cara yang tepat, harusnya nggak masalah. Tapi jika dilakukan dengan asal-asalan dan membahayakan, bisa berisiko mengganggu gerakan usus dan bahkan menyebabkan terpelintirnya usus," ungkap Dion.
"Ketika usus terpelintir, aliran darah ke usus bisa tersumbat, yang kemudian menyebabkan kematian jaringan usus tersebut. Ini tentu merupakan komplikasi serius yang bisa membahayakan kesehatan," imbuhnya.
Dengan demikian disimpulkan, terapi bekam memiliki sejarah panjang dan dikenal luas karena manfaatnya dalam meredakan nyeri dan mengatasi masalah kesehatan. Namun, penting untuk memahami bahwa terapi ini juga memiliki risiko, termasuk luka bakar, infeksi kulit, dan masalah lebih serius jika dilakukan dengan cara yang salah.
Sebelum menjalani terapi bekam, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau ahli kesehatan yang kompeten, agar terapi ini dapat dilakukan dengan aman dan efektif. Semoga informasi ini bermanfaat!
