Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Ekonomi

Emas Perhiasan Naik, Inflasi Kota Kediri Bulan Oktober Capai 0,40 Persen 

Penulis : Eko Arif Setiono - Editor : A Yahya

04 - Nov - 2025, 11:25

Placeholder
Ilustrasi.

JATIMTIMES - Tren kenaikan harga emas masih terus berlanjut pada bulan Oktober 2025, bahkan mencapai puncak tertinggi pada minggu ke-3 Oktober. Secara umum, sepanjang Oktober 2025, harga emas relatif tinggi dibandingkan September 2025. Perubahan harga ini memicu perubahan harga produk turunannya seperti emas perhiasan.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri mencatat inflasi sebesar 0,40 persen (month-to-month/MtM) pada Oktober 2025, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,37. Angka ini naik dibandingkan inflasi bulan September 2025 yang tercatat 0,32 persen.

Baca Juga : 3 Kesalahan Fatal Saat Beli Rumah ke Developer, Nomor 3 Sering Bikin Nyesel!

"Inflasi pada bulan Oktober ini disebabkan oleh kenaikan harga pada kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya, serta Makanan, Minuman, dan Tembakau. Kenaikan harga emas perhiasan menjadi pendorong utama inflasi bulan Oktober, disusul kenaikan harga telur ayam ras dan cabai merah yang cukup signifikan di pasar,” ungkap Kepala BPS Kota Kediri Emil Wahyudiono, Selasa (4/11/25).

Berdasarkan hasil pemantauan harga di lapangan, emas perhiasan memberikan andil mencapai 13,85 persen atau 0,25 poin persentase. Sedangkan telur ayam ras menyumbang 7,46 persen atau 0,07 poin persentase.

Selain emas perhiasan ada beberapa komoditas lain yang memberikan andil besar terhadap kenaikan inflasi seperti,cabai merah dengan 9,03 persen atau 0,04 poin persentase, apel 9,03 persen atau 0,02 poin persentase serta daging ayam ras dengan 0,85 persen atau 0,02 poin persentase.

Secara spasial, inflasi bulanan Kota Kediri sebesar 0,40 persen lebih tinggi dibandingkan rata-rata inflasi Provinsi Jawa Timur sebesar 0,30 persen, dan inflasi nasional sebesar 0,28 persen.

Sedangkan beberapa komoditas yang menahan laju inflasi dan mengalami penurunan harga seperti, cabai rawit -11,22 persen atau -0,03 poin persentase, alpukat -25,08 persen atau -0,01 poin persentase, jagung manis -7,49 persen atau -0,01 poin persentase dan semangka -11,89 persen atau -0,01 poin persentase.

Sedangkan dari sisi kelompok pengeluaran, inflasi tersebut utamanya disumbang oleh kelompok perawatan pribadi sebesar 35,97 persen dan jasa lainnya dengan andil sebesar 5,35 persen.

Baca Juga : Kepala Kantor Imigrasi Malang Hadiri Panen Raya Jagung Bersama Menteri ImiPas di Sidoarjo

Dikatakan Emil Wahyudiono, bahwa kondisi inflasi Kota Kediri hingga Oktober 2025 masih tergolong terkendali. Namun, tekanan harga dari komoditas emas perhiasan dan bahan pangan strategis perlu tetap diwaspadai menjelang akhir tahun.

“Kami bersama pemerintah daerah dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus melakukan pemantauan dan koordinasi, terutama untuk menjaga stabilitas harga pangan dan melindungi daya beli masyarakat,” pungkas Emil.

Secara tahun kalender  (year-to-date/ytd) Kota Kediri inflasi tertinggi sebesar 1,98 persen, lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu sebesar 0,50 persen.


Topik

Ekonomi bps kota kediri jarga emas inflasi kota kediri emil wahyudiono



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Surabaya Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Eko Arif Setiono

Editor

A Yahya

Ekonomi

Artikel terkait di Ekonomi