Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Peristiwa

Dari Kota Blitar, Megawati Serukan Dunia Baru Berkeadilan: Pancasila Etika Global, Palestina Harus Merdeka

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : A Yahya

02 - Nov - 2025, 08:35

Placeholder
Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, saat menghadiri seminar internasional peringatan 70 Tahun Konferensi Asia Afrika di Perpustakaan Bung Karno, Kota Blitar. (Foto: Ist)

JATIMTIMES - Kota Blitar kembali menjadi panggung bagi gema pemikiran Bung Karno yang melampaui batas zaman. Dari kota tempat Sang Proklamator dimakamkan, Presiden ke-5 Republik Indonesia sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menyerukan lahirnya tatanan dunia baru yang berkeadilan, berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan dan Pancasila.

Dalam seminar internasional memperingati 70 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Perpustakaan Bung Karno, Sabtu (1/11/2025), Megawati tampil sebagai keynote speaker. Di hadapan para tokoh nasional dan perwakilan negara sahabat, ia mengingatkan kembali pesan Bung Karno yang disampaikannya di Sidang Umum PBB tahun 1960: dunia lama yang dibangun di atas kolonialisme dan imperialisme harus digantikan oleh dunia baru yang berkeadilan.

Baca Juga : 8 Kecamatan di Lumajang Diterjang Banjir hingga Longsor, Satu Warga Luka-Luka

“Palestina merdeka itu sesuai dengan keinginan ayah saya. Berdaulat penuh, bukan harus ada tawar menawar,” ujar Megawati dengan tegas. Baginya, dukungan terhadap kemerdekaan Palestina bukan sekadar solidaritas politik, melainkan wujud keberpihakan Indonesia pada nilai kemanusiaan universal yang diwariskan oleh Bung Karno.

Megawati kemudian menautkan semangat kemerdekaan dan perjuangan kemanusiaan itu pada konsep besar Pancasila. Ia menilai, Pancasila yang dirumuskan oleh Bung Karno bukan sekadar ideologi bangsa Indonesia, melainkan falsafah universal yang dapat menjadi etika global.

“Pancasila menyeimbangkan antara dunia materiil dan spirituil; antara hak individu dan tanggung jawab sosial; antara kedaulatan nasional dan solidaritas antarbangsa,” tuturnya.

Menurut Megawati, krisis moral global, ketimpangan digital, dan konflik geopolitik yang berlarut telah membuat dunia kehilangan keseimbangannya. Ia menilai, masyarakat dunia kini membutuhkan nilai universal baru yang tidak bersandar pada kekuasaan dan dominasi, tetapi pada kemanusiaan dan keadilan sosial.

“Tanpa dasar moral yang kuat, dunia akan terus diwarnai pertarungan hegemoni, seperti yang kita lihat pada perang Rusia–Ukraina dan krisis di Timur Tengah,” katanya.

Dalam pidatonya, Megawati mengajak para pemimpin dunia untuk kembali pada nilai-nilai dasar kemanusiaan. Pancasila, katanya, dapat menjadi “kompas moral” global yang memuliakan martabat manusia dan menolak segala bentuk penindasan. “Pancasila bisa menjadi etika global yang memuliakan martabat manusia,” tegasnya.

Dorongan Reformasi PBB dan Penghapusan Hak Veto

Tak berhenti di tataran gagasan, Megawati juga menyerukan perlunya reformasi mendasar di tubuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ia menilai, PBB harus benar-benar demokratis dan mewakili seluruh bangsa di dunia, bukan menjadi instrumen dominasi segelintir negara besar.

“Dengan falsafah Pancasila, Bung Karno menyerukan pentingnya demokratisasi di Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan menghapuskan hak veto agar setiap bangsa benar-benar setara,” ucapnya.

Pandangan itu sejalan dengan wacana reformasi Dewan Keamanan PBB yang kini kembali menguat. Berdasarkan laporan United Nations Reform Agenda 2024, lebih dari 70 negara anggota mendukung penghapusan atau pembatasan hak veto, yang selama ini dianggap menjadi penghambat penyelesaian konflik kemanusiaan seperti di Gaza dan Ukraina.

Baca Juga : Zodiak 2 November 2025: Hari Ini Bukan Hari Biasa, Semesta Sedang Membuka Babak Baru

Megawati menilai bahwa semangat “To Build the World Anew” sebagaimana dikumandangkan Bung Karno, hanya mungkin terwujud jika dunia menempatkan nilai moral sebagai fondasi utama pembangunan dan kemajuan teknologi. “Dunia yang baru bukanlah dunia yang tunduk pada mesin dan modal, tetapi dunia yang menempatkan manusia sebagai pusat peradaban,” ujarnya menutup pidato.

Bu mega

Blitar, Panggung Diplomasi Moral

Seminar internasional di Kota Blitar itu bukan hanya agenda seremonial peringatan sejarah, melainkan momentum aktualisasi nilai-nilai KAA yang lahir dari rahim perjuangan bangsa-bangsa Asia dan Afrika. Di ruang Auditorium Soekarno, semangat dekolonisasi dan solidaritas global kembali dihidupkan.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menilai pesan Megawati mencerminkan kontinuitas perjuangan ideologis Bung Karno di panggung dunia. “Spirit Dasa Sila Bandung dan Pancasila harus menjadi inspirasi kepemimpinan Indonesia di masa kini dan mendatang,” katanya.

Hasto menegaskan bahwa apa yang disampaikan Megawati sejalan dengan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif. Ia menilai, pandangan Megawati mencerminkan keberpihakan Indonesia terhadap perdamaian dan keadilan global.

“Pesan Ibu Megawati sangat jelas, bahwa Indonesia harus terus menjadi suara bagi bangsa-bangsa yang tertindas,” ujarnya.

Menurut Hasto, dukungan Megawati terhadap kemerdekaan Palestina dan reformasi PBB merupakan wujud tanggung jawab moral bangsa Indonesia sebagai negara yang lahir dari semangat anti-penindasan dan perjuangan kemerdekaan.

Mega puti

Dari Kota Blitar, tanah peristirahatan terakhir Bung Karno, gema semangat itu kembali menggema. Seruan Megawati tentang dunia baru yang berkeadilan bukan hanya nostalgia atas masa lalu, tetapi juga ajakan nyata untuk menatap masa depan dunia dengan panduan moral Pancasila.


Topik

Peristiwa Kota Blitar Megawati Soekarnoputri bung Karno



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Surabaya Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

A Yahya

Peristiwa

Artikel terkait di Peristiwa