Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pemerintahan

Wali Kota Blitar Mas Ibin Hidupkan Kembali Spirit Konferensi Asia-Afrika, Jadikan Sejarah Bung Karno Magnet Dunia

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Dede Nana

01 - Nov - 2025, 18:20

Placeholder
Wali Kota Blitar Mas Ibin (dua dari kanan) bersama delegasi peringatan 70 Tahun Konferensi Asia-Afrika. (Foto: Ist)

JATIMTIMES — Suasana Auditorium Soekarno di kompleks Perpustakaan Bung Karno, Sabtu pagi (1/11/2025), dipenuhi tamu dari berbagai daerah dan negara. Di tengah sorot lampu dan semangat peringatan 70 tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA), Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, berdiri sebagai pembicara utama seminar bertema “Bung Karno in a Global History.”

Megawati datang bersama keluarga besar Soekarno, yaitu Prananda Prabowo, Puti Guntur Soekarno, dan Romy Soekarno, didampingi Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, pengurus DPP, DPD PDIP Jawa Timur, serta DPC se-Jawa Timur. Sejak sehari sebelumnya, Megawati telah berada di Kota Blitar, kota yang menyimpan makam proklamator sekaligus jejak abadi sang penggali Pancasila.

Baca Juga : Sopir Bus Harapan Jaya Penyebab Dua Nyawa Melayang Langganan Ugal-ugalan

Kehadirannya bukan semata nostalgia, melainkan peneguhan kembali spirit Konferensi Asia-Afrika, semangat solidaritas bangsa-bangsa dunia ketiga yang lahir dari gagasan besar Bung Karno. Dan Blitar, kota tempat sang proklamator dimakamkan, menjadi titik api baru bagi kesadaran dunia.

Megawati

Kota Bung Karno, Magnet Dunia

Wali Kota Blitar H. Syauqul Muhibbin atau akrab disapa Mas Ibin, menyebut momentum peringatan KAA di Blitar sebagai kebanggaan sekaligus tantangan bagi daerah. Ia menilai, kunjungan banyak tokoh nasional dan tamu mancanegara menjadi bukti bahwa Blitar telah tumbuh menjadi kota dengan magnet sejarah dan spiritualitas global.

“Kota Blitar punya magnet yang besar, bukan hanya nasional tapi juga internasional. Terbukti hari ini tamu-tamu dari berbagai negara datang mengenang kembali 70 tahun Konferensi Asia-Afrika,” ujar Mas Ibin.

Menurutnya, semangat KAA tidak boleh hanya dikenang dalam buku sejarah, tetapi harus dihidupkan dalam perilaku masyarakat, terutama warga Blitar sebagai penjaga warisan Bung Karno.

 “Bangsa Indonesia tidak boleh lupa, Konferensi Asia-Afrika lahir dari gagasan Bung Karno. Spirit itu harus terus kita hidupkan, terutama di kota ini, tempat beliau dimakamkan,” tambahnya.

Ibin Hasto

Dari Diplomasi Sejarah ke Diplomasi Budaya

Peringatan 70 tahun KAA di Blitar juga menjadi ajang memperkenalkan keramahan budaya lokal Blitar kepada para tamu dari luar negeri. Sejak malam sebelum acara, Pemkot Blitar menggelar jamuan khas daerah di Pendopo, diiringi musik keroncong dan suguhan kuliner lokal: nasi pecel, sego mangut, sego jangan, hingga es pleret.

“Kami sengaja menyuguhkan makanan lokal Blitar agar para tamu bisa merasakan kekayaan budaya kita. Alhamdulillah, mereka sangat menikmati. Ini bisa menjadi citra baru Kota Blitar sebagai kota yang ramah dan penuh kehangatan budaya,” kata Mas Ibin.

Selain jamuan, Pemkot Blitar juga menyiapkan pemandu wisata berbahasa Inggris untuk mendampingi tamu mancanegara mengunjungi berbagai situs sejarah. Mereka diajak berkeliling ke Makam Bung Karno, Perpustakaan Bung Karno, dan Kawasan Wisata Istana Gebang, tiga titik yang kini menjadi simpul wisata sejarah dunia.

Mas Ibin menilai, Kota Blitar memiliki potensi besar sebagai kota diplomasi budaya, di mana nilai-nilai perjuangan Bung Karno diterjemahkan ke dalam praktik ekonomi kreatif dan wisata sejarah. “Satu-satunya di dunia hanya ada di Blitar: makam seorang proklamator yang menjadi simbol persahabatan bangsa-bangsa Asia-Afrika. Ini yang akan terus kita rawat,” ujarnya.

Mega

Mendorong Blitar Jadi Tuan Rumah Tahunan KAA

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Mas Ibin juga mengusulkan agar peringatan Konferensi Asia-Afrika dapat diselenggarakan rutin di Blitar setiap tahun. Ia beralasan, segala yang berkaitan dengan Bung Karno sudah sepatutnya mendapat ruang perayaan di tanah kelahirannya.

“Semua yang terhubung dengan Bung Karno itu potensial untuk dirayakan di Blitar. Karena bangsa mana pun pasti menghormati pendiri negaranya. Kalau Indonesia, ya Bung Karno. Maka, peringatan seperti ini harus terus kita hidupkan di kota ini,” tutur Mas Ibin.

Ia berharap Kota Blitar dapat menjadi pusat pembelajaran sejarah dan ziarah diplomatik bagi generasi muda dunia. Dengan begitu, semangat anti-kolonial dan solidaritas antarbangsa yang pernah dihidupkan Bung Karno tidak akan padam.

KAA

Mas Ibin menambahkan, relasi antara Bung Karno dengan para pemimpin dunia di masa lalu dapat menjadi jembatan persahabatan baru bagi Blitar dengan berbagai negara sahabat. Ia meyakini, para ilmuwan, diplomat, dan peziarah sejarah akan datang ke Kota Blitar bukan hanya untuk berwisata, tetapi untuk menghidupkan kembali memori perjuangan global yang berakar dari nilai-nilai kemanusiaan Bung Karno.

Baca Juga : Kota Blitar Jadi Tuan Rumah Diplomasi Budaya, Megawati Soekarnoputri Buka Seminar 70 Tahun KAA

“Ziarah ke Blitar bukan sekadar penghormatan kepada pendiri bangsa, tetapi juga penghargaan terhadap nilai-nilai universal: kemerdekaan, persahabatan, dan keadilan,” ujarnya.

Karena itu, Pemkot Blitar terus memperkuat infrastruktur wisata sejarah, termasuk penataan kawasan Makam Bung Karno dan pengembangan digitalisasi arsip sejarah di Perpustakaan Bung Karno. Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang menjadikan Blitar sebagai kota pusat pembelajaran sejarah Konferensi Asia-Afrika.

Streaming

Dari Blitar untuk Dunia

Seminar 70 tahun Konferensi Asia-Afrika di Kota Blitar tak hanya menghidupkan memori masa lalu, tetapi juga membuka jalan baru bagi masa depan. Di tangan kepemimpinan Mas Ibin, Blitar bukan lagi sekadar kota ziarah nasional, tetapi kota yang berbicara kepada dunia melalui nilai-nilai universal Bung Karno.

Semangat “Bandung Spirit” kini menemukan rumah baru di Blitar — kota kecil yang kembali menyalakan api solidaritas dan persahabatan dunia. Dari perpustakaan tempat Megawati berbicara, dari makam tempat Bung Karno beristirahat, hingga dari warga yang menyuguhkan es pleret dan nasi pecel dengan senyum tulus, Kota Blitar menunjukkan bahwa diplomasi bisa tumbuh dari keramahan dan ingatan sejarah.

Ibin

“Kota Blitar harus menjadi kota yang ramah, kota yang mencintai tamunya, dan kota yang terus menghidupkan spirit Bung Karno bagi dunia,” ujar Mas Ibin menutup pernyataannya.

Dan siang itu, di bawah rindang pohon-pohon di kompleks makam Bung Karno, sejarah seolah berbisik kembali: bahwa dari Kota Blitar, api semangat Asia-Afrika tidak akan pernah padam.

 


Topik

Pemerintahan wali kota blitar konferensi asia afrika kota blitar megawati soekarnoputri



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Surabaya Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

Dede Nana

Pemerintahan

Artikel terkait di Pemerintahan