Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pemerintahan

Implementasikan Tahap Awal PUSDA ASIIK, Dinas PU SDA Malang Realisasikan Sistem Data Air Terpadu

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Yunan Helmy

22 - Oct - 2025, 17:37

Placeholder
Potret data sumber daya air di Kabupaten Malang. (Foto: laman Pusda Asiik)

JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang terus melangkah maju dalam digitalisasi pengelolaan sumber daya air. Melalui Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA), Pemkab Malang kini tengah fokus menjalankan tahapan awal implementasi PUSDA ASIIK. 

Program yang dikenal dengan nama Pusat Data Air Sumber Informasi dan Inovasi Kabupaten Malang (PUSDA ASIIK) ini dirancang sebagai sistem informasi geografis (GIS) terintegrasi untuk mengelola seluruh data terkait sumber daya air di Kabupaten Malang secara modern dan efisien.

Baca Juga : Monitoring Lapangan: Wali Kota Blitar Pastikan Proyek Strategis Daerah Berjalan Sesuai Target dan Standar

Kepala Dinas PU SDA Kabupaten Malang Farid Habibah menjelaskan sejak 2024 hingga 2025 ini menjadi pondasi penting bagi pengembangan PUSDA ASIIK.

“PUSDA ASIIK memfasilitasi manajemen serta pengembangan sumber daya air di Kabupaten Malang,” ujar Habibah dalam keterangan tertulis yang diterima JatimTIMES, Senin (20/10/2025). 

Menurut dia, target di tahun ini adalah membangun sistem WebGIS yang stabil, mudah diakses, dan memiliki data inti yang terstandar. Tahapan ini menjadi langkah utama sebelum sistem tersebut dikembangkan lebih lanjut dengan integrasi data real-time dan teknologi kecerdasan buatan di tahun-tahun berikutnya.

Salah satu prioritas utama pada tahap awal ini adalah peningkatan tampilan antarmuka pengguna (UI/UX) dengan skema warna tematik air dan sungai. Desain visualnya akan menampilkan ikon-ikon khusus aset sumber daya air, seperti bendung, pintu air, embung, pompa, dan saluran irigasi.

Struktur halaman juga akan dibedakan menjadi dua bagian, yakni publik dan internal teknis, sehingga informasi bisa disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Tak hanya itu. Sistem PUSDA ASIIK akan mendukung dark mode serta konsep mobile-first, agar tampilannya ringan dan tetap bisa diakses dari daerah pedesaan yang memiliki koneksi internet terbatas.

“Melalui PUSDA ASIIK, pengguna dapat dengan mudah mengakses informasi terkini mengenai kondisi dan potensi sumber daya air Kabupaten Malang,” tambah Habibah.

Untuk memastikan aksesibilitas lebih luas, platform ini juga memperhatikan aspek ramah mata dengan pilihan kontras font yang jelas serta fitur low-bandwidth mode agar tetap optimal di wilayah blank spot.

Tahap awal juga menitikberatkan pada standardisasi data spasial dan atribut sumber daya air. Dinas PU SDA akan menyusun skema layer data yang meliputi:

• Daerah Irigasi (DI) berdasarkan fungsi dan luas layanan,

• Kewenangan pengelolaan (kabupaten, provinsi, pusat),

• Wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) beserta kontak,

• Aset sumber daya air seperti bendung, bangunan bagi/sadap, saluran primer-sekunder-tersier, pintu air, embung, dan pompa,

• Kondisi aset (baik atau rusak),

• Tingkat prioritas (operasional, pemeliharaan, atau rehabilitasi).

Selain itu, sistem akan menampilkan peta 3D dasar dengan digital elevation model (DEM) yang memberikan gambaran topografi, lereng, dan arah aliran air secara visual. Langkah ini diharapkan membantu perencanaan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur air di lapangan dengan lebih akurat.

Dinas PU SDA juga telah membangun integrasi awal lintas sektor pada tahap 2025 ini. Data referensi akan dihubungkan dengan DPUPR Provinsi Jawa Timur, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Bappeda, dan BPBD Kabupaten Malang.

Baca Juga : Polisi Dianggap Lamban Tangani Kasus Pemerkosaan Mahasiswi di Balung, Ombudsman Jatim Nilai Ada Maladministrasi

Integrasi tersebut meliputi program dan kegiatan pembangunan, serta peta rawan banjir dari BPBD. Namun pada tahap awal ini, integrasi masih bersifat read-only atau satu arah.

PUSDA ASIIK juga akan menyediakan portal open data dan API publik dasar untuk transparansi informasi. Masyarakat, akademisi, maupun pengembang aplikasi dapat mengunduh data seperti batas daerah irigasi atau aset non-sensitif dalam format SHP, GeoJSON, atau CSV. Metadata dan dokumentasi API juga akan disediakan agar data mudah diakses dan dimanfaatkan.

Agar lebih interaktif, sistem PUSDA ASIIK dilengkapi dengan fitur navigasi dan pencarian cepat. Pengguna bisa mencari berdasarkan nama daerah irigasi (DI), unit pelaksana teknis (UPT), atau nama aset, bahkan menggunakan geocoder untuk menemukan lokasi desa atau kelurahan tertentu.

Selain itu, tersedia form pelaporan spasial yang memungkinkan masyarakat ikut berpartisipasi melaporkan kondisi lapangan. Misalnya, laporan kerusakan saluran, pintu air macet, sedimentasi, atau longsoran tebing sungai. Setiap laporan dapat disertai foto dan status kondisi, sehingga tim teknis bisa menindaklanjuti dengan cepat.

Pengguna internal di sisi lain bisa melakukan unggah data peta secara massal (bulk upload) dan mengekspor hasil pemetaan dalam bentuk layout PDF.

“Kami ingin memastikan seluruh data sumber daya air di Kabupaten Malang tersusun rapi, mudah diakses, dan bisa digunakan sebagai dasar perencanaan serta pengambilan kebijakan,” pungkas Farid Habibah.


Topik

Pemerintahan PUSDA ASIIK Dinas PU SDA Kabupaten Malang data air terpadu



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Surabaya Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Yunan Helmy

Pemerintahan

Artikel terkait di Pemerintahan