Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pemerintahan

Wali Kota Blitar Mas Ibin Ajak Peserta PKA Kabupaten Malang Belajar Spirit Bung Karno

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Dede Nana

26 - Sep - 2025, 14:50

Placeholder
Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin atau Mas Ibin (tengah, batik kuning), bersama jajaran saat menyambut peserta PKA Angkatan XI Kabupaten Malang di Ruang Sasana Praja, Jumat (26/9/2025). Ia menekankan pentingnya kolaborasi pemerintahan serta menyebut Blitar sebagai satu-satunya kota di Indonesia yang menjadi tujuan ziarah ke makam Proklamator Bung Karno. (Foto: Aunur Rofiq/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Kota Blitar kembali menjadi magnet bagi daerah lain yang ingin menimba ilmu kepemimpinan, tata kelola pemerintahan, dan spirit nasionalisme. Pada Jumat pagi (26/9/2025), suasana hangat terasa di Ruang Sasana Praja Kantor Wali Kota Blitar, ketika puluhan peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan XI Kabupaten Malang disambut langsung oleh Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin atau Mas Ibin.

Acara penerimaan studi lapangan ini dimulai pukul 09.00 WIB. Di balik pertemuan itu, terselip pesan penting tentang bagaimana sebuah kota kecil tanpa sumber daya alam besar mampu meneguhkan diri sebagai lokus pembelajaran kepemimpinan. Kota Blitar, dengan sejarah Bung Karno yang mengakar, kembali menegaskan dirinya sebagai ruang inspirasi nasionalisme.

Baca Juga : Kementrian PAN RB Dampingi Implementasi Kebijakan Pelayanan Publik Digital di Kota Batu

Dalam sambutannya, Mas Ibin menyampaikan rasa syukur dan penghargaan atas kunjungan rombongan dari Kabupaten Malang. Ia menegaskan bahwa Kota Blitar, meskipun kecil, memiliki nilai sejarah dan nasionalisme yang sangat kuat. 

“Kami menyambut dengan penuh kegembiraan. Kehadiran saudara-saudara di Bumi Bung Karno ini semoga membawa manfaat sesuai yang diharapkan bersama,” ujarnya.

Mas Ibin mengingatkan, Kota Blitar adalah kota terkecil kedua di Jawa Timur. Dengan keterbatasan sumber daya alam, pembangunan daerah difokuskan pada penguatan sumber daya manusia. Menurutnya, inilah strategi yang membuat Blitar tetap relevan, kompetitif, dan memiliki daya saing.

“Kalau bicara sumber daya alam, kami tidak punya. Karena itu pembangunan SDM menjadi fokus utama. Kota ini harus hidup dari kualitas manusia yang ada di dalamnya,” ungkapnya.

Ia juga memaparkan visi pembangunan Kota Blitar periode 2025–2029, yakni “Kota Blitar Maju, Sehat dan Sejahtera Menuju Kota Masa Depan”. Visi itu diperkuat dengan reformasi birokrasi, pelayanan prima, serta berbagai inovasi yang telah membawa Kota Blitar meraih nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) A dan 15 kali berturut-turut predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK.

Meski begitu, ia menekankan bahwa prestasi bukan alasan untuk berpuas diri. Pemerintah Kota Blitar tetap terbuka terhadap masukan dan saran dari berbagai pihak.

Sambutan

Dalam kesempatan itu, Mas Ibin juga memaparkan sejumlah program prioritas. Di antaranya Car Free Day rutin setiap Minggu, program Kencan SAE (pendidikan pranikah), layanan mobil nikah gratis, hingga voucher bulan madu gratis. Ada juga program “Sakit Dijemput, Sehat Diantar” yang memudahkan masyarakat dalam akses layanan kesehatan.

Pemerintah Kota Blitar juga menghadirkan bimbingan belajar masuk perguruan tinggi, layanan darurat kecelakaan 119, serta patroli anak sekolah untuk memastikan keamanan siswa hingga pulang. Program pembangunan kawasan ekonomi baru, Blitar Trade Center, hingga konsep Smart City juga menjadi bagian dari upaya menghadirkan wajah kota yang lebih modern dan berdaya saing.

Semua program tersebut, menurut Mas Ibin, lahir dari kebutuhan masyarakat. “Pemerintah sekarang polanya harus berubah. Harus menyesuaikan dengan harapan masyarakat. Sebisa mungkin pemerintah bisa adaptif dengan perkembangan yang ada di lapangan,” katanya.

Selain berbicara soal program, Mas Ibin menyoroti pentingnya kolaborasi antar daerah. Ia menyebut, hubungan antara Kabupaten Malang dan Kota Blitar bukan hanya administratif, tetapi juga kultural. Keduanya memiliki latar belakang sejarah, ekonomi, dan budaya yang hampir serupa.

“Bentuk kolaborasi ini sangat beragam, mulai dari manajemen pemerintahan hingga tata kelola. Kita bisa saling berbagi pengalaman dan saling melengkapi. Bagaimanapun juga, banyak tamu dari luar daerah datang ke Kota Blitar untuk berziarah ke makam Bung Karno, satu-satunya tempat di Indonesia yang menyimpan jasad Proklamator,” ucapnya.

Bagi Mas Ibin, ziarah ke makam Bung Karno bukan sekadar ritual, tetapi bagian dari proses pembelajaran kepemimpinan. Spirit Bung Karno, kata dia, relevan untuk generasi pemimpin masa kini: keberanian, nasionalisme, dan kedekatan dengan rakyat.

Baca Juga : MIN 1 Kota Malang Gelar Doa Bersama, Wujud Syukur atas Rampungnya Gedung Baru

Kepala BKPSDM Kabupaten Malang, Nurman Ramdansyah, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Wali Kota Blitar dan jajaran atas sambutan hangat yang diberikan. Ia mengaku bahwa kunjungan ke Kota Blitar bukanlah yang pertama kali dilakukan.

Menurutnya, Kota Blitar selalu dipilih sebagai lokus studi karena kota ini kecil tetapi memiliki daya tarik besar. Ia mencontohkan prestasi Kota Blitar yang selalu langganan meraih Adipura sejak awal program itu bergulir. “Kecil tapi cantik kotanya, bersih, dan selalu menginspirasi. Itu yang jadi alasan kami selalu membawa rombongan studi ke sini,” ujarnya.

Nurman juga menyebutkan bahwa syarat menjadi pemimpin adalah memiliki kedekatan spiritual dengan sejarah bangsa. “Tadi disampaikan Pak Wali Kota, untuk jadi pemimpin itu harus ziarah ke makam Bung Karno. Kami merasa pesan itu sangat dalam. Karena dari sana kita belajar tentang nasionalisme dan tanggung jawab sebagai abdi negara,” katanya.

Kunjungan rombongan Kabupaten Malang ini sekaligus memperkuat posisi Kota Blitar sebagai lokus studi lapangan. Kota ini bukan hanya sekadar tempat belajar tata kelola pemerintahan, tetapi juga pusat inspirasi nilai kebangsaan.

Mas Ibin meyakini, belajar kepemimpinan tidak hanya soal regulasi atau manajemen birokrasi, melainkan juga tentang bagaimana seorang pemimpin mampu membangun koneksi emosional dengan rakyatnya. “Masyarakat itu adalah tujuan utama pembangunan. Kalau pemerintah tidak bisa menyesuaikan diri, maka program yang dibuat tidak akan menyentuh kebutuhan riil mereka,” jelasnya.

Cinderamata

Acara studi lapangan ditutup dengan penyerahan cenderamata dan foto bersama. Senyum hangat dan suasana akrab menjadi penanda hubungan baik antara dua daerah ini. Bagi Pemerintah Kota Blitar, kunjungan ini menjadi kesempatan untuk menunjukkan praktik baik tata kelola pemerintahan sekaligus memperkuat jaringan kolaborasi.

Bagi Kabupaten Malang, Blitar bukan sekadar kota kecil dengan wajah cantik dan bersih, melainkan laboratorium kepemimpinan yang mengajarkan arti kedekatan dengan rakyat dan nasionalisme.

“Semoga kunjungan ini membawa manfaat, tidak hanya bagi peserta, tetapi juga bagi pembangunan daerah masing-masing,” tutup Mas Ibin.



 


Topik

Pemerintahan wali kota blitar mas ibin pelatihan kepemimpinan administrator pemkot blitar



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Surabaya Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

Dede Nana