JATIMTIMES - Riak demonstrasi yang dalam beberapa waktu terakhir kerap berujung anarkisme di sejumlah daerah, menjadi perhatian serius keluarga besar Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Kota Malang. Lewat doa bersama yang rutin digelar secara khidmat, para guru, siswa, dan santri menyalurkan harapan agar Kota Malang tetap teduh, jauh dari kericuhan, serta masyarakat bisa melewati situasi dengan kepala dingin.
Kepala MTsN 2 Kota Malang, Amin Tohari, S.Ag., M.Pd.I, menegaskan bahwa doa kali ini bukan sebatas rutinitas spiritual, melainkan suara hati yang ingin menitipkan ketenangan. “Kami berharap kondisi di berbagai daerah tidak lagi memanas. Semoga Allah menjaga kota ini, melindungi masyarakat, dan memberi jalan keluar terbaik agar gejolak tidak berkembang menjadi anarkisme,” ujarnya.

Ia menambahkan, meski dinamika sosial di luar madrasah terasa cukup kuat, semangat belajar siswa tetap harus dipelihara. Pada Senin (1/9/2025), Kementerian Agama (Kemenag) memberi kelonggaran bagi siswa untuk belajar dari rumah demi menjaga keselamatan. Guru pun tetap diminta mengawal pembelajaran, baik melalui sistem daring maupun komunikasi langsung dengan orang tua. “Anak-anak jangan kehilangan arah. Belajar tetap berjalan, meskipun situasi di luar cukup dinamis,” imbuhnya.
Madrasah juga mengikuti arahan pemerintah daerah dengan memberi kelonggaran aturan berpakaian bagi tenaga pendidik saat kabar demonstrasi merebak. Guru diperbolehkan mengenakan batik atau pakaian bebas rapi, tanpa harus terikat seragam dinas. Kebijakan sederhana ini diharapkan menambah rasa aman dan nyaman, tanpa mengurangi wibawa seorang pendidik.
Lebih dari sekadar rangkaian doa, kegiatan ini menjadi simbol kebersamaan dan optimisme. Pendidikan, kata Amin, bukan hanya soal transfer ilmu, tapi juga upaya menjaga ketenangan hati dan membentuk karakter. Kehadiran santri yang masih menetap di asrama untuk ujian menambah kekhidmatan doa, memperkuat ikatan batin seluruh civitas madrasah.

Amin menutup dengan menegaskan bahwa langkah madrasah selaras dengan perhatian pemerintah pusat terhadap kondisi masyarakat. “Kami bersama masyarakat memiliki harapan yang sama: semoga keadaan tetap aman, terkendali, dan jauh dari tindakan anarkis. Pendidikan harus terus berjalan dalam suasana damai,” tegasnya.
Baca Juga : Garda Sakera Pertanyakan Lonjakan NJOP hingga 1700 Persen, DPRD Situbondo Tegaskan Tak Ada Kenaikan
Dengan doa dan harapan yang dipanjatkan bersama, MTsN 2 Kota Malang ingin menyuarakan pesan sederhana: bahwa di tengah ketidakpastian, pendidikan harus tetap menjadi jangkar ketenangan, tempat anak-anak tumbuh dengan doa, harapan, dan lingkungan yang tenteram.