JATIMTIMES - Asosiasi Kota (Askot) PSSI Kota Malang akan menggelar Festival Sepak Bola kelompok umur (KU) 12 antar Persatuan Olahraga/Persatuan Sepak Bola (PO/PS) mulai Senin (20/3/2023) hingga Selasa (21/3/2023) di Stadion Gajayana, Kota Malang. Turnamen tersebut diselenggarkan untuk memeriahkan HUT Kota Malang ke-109.

Potensi para atlet sepakbola usia dini menjadi atensi Askot PSSI Kota Malang. Oleh sebab itu, Ketua Askot PSSI Kota Malang, Waris Susanto mengatakan pihaknya menggelar perhelatan yang baru pertama digelar sejak kepemimpinannya di PSSI. Hal itu bertujuan untuk menghidupkan kembali para atlet muda sepakbola Kota Malang.

Baca Juga : Survei Membuktikan, 35 Persen Pekerja Merasa Tak Puas dengan Gajinya

“Tujuannya menghidupkan kembali supaya PSSI tertata kembali mencari bibit-bibit baru. Jadi kegiatan ini nanti juga akan berkala, bukan sekali saja,” ujar Waris, Minggu (19/3/2023).

Menurutnya, potensi sepakbola saat ini perlu dibina dengan baik, khususnya usia dini dan muda. Hal itu agar sepakbola di Kota Malang bisa berjalan dengan baik seperti di era-era kejayaan dulu.

“Oleh karena itu, perlu ada pembinaan. Kegiatan ini bukan sekedar kejuaraan, tapi kita khususkan pembinaan mencari bibit baru sepakbola Kota Malang,” ungkap Waris.

Ajang bertajuk Festival Sepak Bola HUT Kota Malang ke-109 Piala Walikota U-12 yang digelar secara inisiatif oleh Askot PSSI Kota Malang ini tentu memperlihatkan bagaimana potensi sepakbola Kota Malang harus dijaga dengan baik. Apalagi, regenerasi juga perlu dilakukan untuk ke depan masuk di kanca nasional dan internasional.

“Jadi nanti juga ada untuk U-13 sampai U-15 secara berkala. Karena saat ini APBD Pemkot Malang fokus untuk Porprov, sehingga kegiatan ini inisiatif kita berkolaborasi dengan stakeholder,” kata Waris.

Sementara, Ketua Pelaksana Festival Sepak Bola HUT Kota Malang ke-109 Piala Walikota U-12, Kistiya Yudha membeberkan bahwa kegiatan itu akan diikuti oleh 42 tim dari total ada 46 tim dibawah binaan PO-PS Askot PSSI Kota Malang. Pertandingan sepakbola ini menggunakan sistem grup. Dimana satu grup akan diisi oleh tiga tim untuk bisa masuk ke fase gugur di hari kedua.

“Sesuai regulasi, pertandingan akan digelar 7 lawan 7 dengan durasi waktu 2 kali 10 menit,” ucap Yudha.

Baca Juga : Tidak Ingin Sekedar Menjadi Tempat Transit, Desa Ketapang Banyuwangi Launching K-Fest Tahun 2023

Setelah itu, nantinya para pesepakbola cilik itu akan dipantau oleh tim pemandu bakat. Selanjutnya mereka akan mengikuti seleksi agar bisa masuk dalam binaan tim sepakbola Persema Malang. “Ini kita persiapkan untuk pembentukan Askot U-13 di tahun mendatang,” imbuhnya.

Melihat potensi sepakbola Kota Malang yang mulai memudar, ia berharap melalui gelaran ini bisa menemukan bibit-bibit baru kebanggaan warga Kota Malang menuju nasional dan internasional.

“Di Kota Malang sudah minim sekali mencetak untuk support pemain di timnas. Beda kan dengan dulu, ada Aji dan Kuncoro. Mudah-mudahan sekarang bisa menjadi giat lagi dan bisa lebih menjalankan program-program dari kalender PSSI,” tutur Yudha.

Disisi lain, kedepan ia juga ingin bagaimana bisa mencetak potensi muda yang unggul hingga level senior. Sebab, dimana selama ini bibit-bibit muda ini sering hilang arah ditengah jalan, akhirnya tak bisa menjadi pemain profesional.

“Sepakbola ini mengekerucut, dari usia 10 sampai 17 nanti pasti akan berkurang minatnya. Ini harus kita cari strateginya agar bisa mencetak pemain profesional yang berangkat sejak dini,” tandas Yudha.