INDONESIATIMES - Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sampai pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) membuat kompetisi Liga 1 2020 terhenti.
Dampaknya, pemberhentian aktivitas kompetisi sepak bola itu membuat banyak pemain aktif mengikuti dan mengambil lisensi kepelatihan C PSSI/AFC sejak dini.
Baca Juga : PSSI Resmi Hentikan Kompetisi Musim 2020, Arema FC Minta Surat Edaran Resmi
Bambang Nurdiansyah, instruktur kepelatihan lisensiCC AFC, mengatakan, dengan banyaknya bibit-bibit muda di Indonesia, PSSI sangat membutuhkan sosok pelatih yang lebih banyak lagi. "Ya kita perlu pelatih yang banyak untuk meng-cover pesepak bola yang ada di daerah. Itu penting karena ujung tombak ada di pelatih," ujarnya, Kamis (28/1/2021).
Dengan banyaknya pemain aktif yang mengambil kursus kepelatihan ini, Bambang berharap agar ilmu mereka bertambah dan bisa diterapkan dalam pertandingan sepak bola nanti. "Ketika mereka pensiun nanti, kan bisa jadi pelatih. Dan bakat-bakat muda dalam biar bisa tersentuh pelatih yang bagus dan mempunyai wawasan. Sehingga prestasinya dalam berkarir bisa bagus ke depannya," ucap mantan pelatih Arema sekaligus mantan penyerang Timnas Indonesia itu.
Dalam kursus kepelatihan tersebut, Bambang menggunakan kurikulum buatan Indonesia yang sudah diakui oleh AFC, yakni Velenesia. "Jangan diragukan lagi kurikulum Velenesia. Kurikulum itu sudah diakui bagus dari AFC," ungkapnya.
Baca Juga : PSSI Batalkan Kompetisi Musim 2020, Ini Tanggapan Manajemen Persik
Bambang berpesan, ketika pemain sudah pensiun dari sepak bola, mereka harus menyiapkan diri serta menularkan ilmunya kepada bibit-bibit muda nantinya. "Itu yang harus mereka lakukan, agar bibit pesepak bola muda di Indonesia lebih bagus lagi," tandas dia.