Kakek di Wagir Tewas Diduga Dianiaya Anak dan Cucu

Reporter

Ashaq Lupito

Editor

Yunan Helmy

13 - Oct - 2025, 04:19

Kondisi rumah duka yang terpantau tidak kondusif setelah pemakaman seorang kakek di Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, yang diduga tewas dianiaya anak dan cucunya, Senin (13/10/2025). (Foto: Ashaq Lupito/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Seorang kakek berinisial KS, warga Dusun Bedali, Desa Dalisodo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, diduga tewas usai dianiaya oleh anak dan cucu kandung. Sebelumnya, KS disebut sempat menjalani perawatan di Puskesmas Wagir sebelum akhirnya tewas saat perjalanan menuju Rumah Sakit Panti Waluya, Kota Malang pada Senin (13/10/2025).

"Saya tadi mendapat telepon dari kanit reskrim (Polsek Wagir) soal adanya kejadian penganiayaan," terang Kapolsek Wagir AKP Sutadi saat ditemui JatimTIMES usai menghadiri pemakaman jenazah terduga korban penganiayaan, Senin (13/10/2025).

Baca Juga : Pemkot Surabaya Kembangkan SITALAS Guna Perencanaan hingga Evaluasi Kebijakan Responsif Anak

Dari informasi awal yang ia terima, menurut  Sutadi, korban tewas saat perjalanan menuju rumah sakit pada Senin (13/10/2025) pagi. "Habis ditelepon, saya langsung ke lokasi. Saya minta agar (jenazah terduga korban) divisum. Tapi pihak keluarga tidak memperbolehkan dan telah membuat surat pernyataan," terang Sutadi.

Perwira Polri dengan pangkat tiga balok tersebut kemudian menunjukkan bukti penolakan berupa rekaman video. Yakni saat dirinya bersama anggota kepolisian Polsek Wagir lainnya mendatangi rumah duka.

Pada rekaman video tersebut, tampak sejumlah orang yang diduga keluarga korban dan pelaku mengintimidasi polisi. Mereka membentak polisi yang ketika itu mencoba menenangkan situasi dan hendak mengusut kasus dugaan penganiayaan tersebut.

Suasana tidak kondusif tersebut juga turut dirasakan wartawan JatimTIMES saat mendatangi rumah duka. Pada Senin (13/10/2025) siang sekitar pukul 12.30 WIB, rumah duka terlihat sepi. Sepintas hanya terdengar suara tangisan dari pihak keluarga korban.

Tidak lama kemudian, rombongan keluarga, Pemerintah Desa Dalisodo, hingga personel Polsek Wagir tampak beranjak dari pemakaman usai mengebumikan jenazah KS. Pihak keluarga itulah yang disebut telah membuat surat pernyataan penolakan visum terhadap jenazah.

Baca Juga : Israel Siap Bebaskan 1.718 Tahanan Palestina Usai Hamas Lepas 47 Sandera di Gaza

"Ada surat pernyataannya juga dari pihak keluarganya, istri dan anak-anaknya (terduga korban)," ujar Sutadi.

Situasi crowded itu lah yang akhirnya membuat personel kepolisian terpaksa menuruti permintaan pihak keluarga. Yakni melangsungkan prosesi pemakaman terhadap KS.

Meski demikian, Sutadi memastikan kasus tersebut akan tetap diproses secara hukum. "Akan tetap kami lakukan gelar (perkara)," pungkasnya.