Malam Panas di Lapas Perempuan Malang, Penggeledahan Mendadak Bareng Polisi, Hasilnya Mengejutkan
Reporter
Hendra Saputra
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
11 - Oct - 2025, 07:44
JATIMTIMES - Ketegangan sempat menyelimuti Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Malang pada Jum'at (10/10/2025) malam. Tepat pukul 23.00 WIB, sirene pengawasan berdengung, menandai dimulainya Operasi Penggeledahan Gabungan yang melibatkan jajaran internal Lapas dan personel dari Polsek Sukun.
Operasi mendadak ini berlangsung hingga tengah malam, dan menjadi bukti nyata komitmen kuat aparat dalam menjaga Lapas tetap steril dari barang-barang terlarang. Tak main-main, penggeledahan dilakukan menyeluruh di sejumlah blok hunian warga binaan, dengan pendekatan yang profesional dan humanis.
Baca Juga : Belajar dari Bung Hatta Hingga Tan Malaka, Rektor UM Tekankan Pentingnya Belajar Bahasa Asing Sejak Dini
"Kami tidak akan memberi ruang sedikit pun bagi peredaran narkoba, handphone ilegal, atau benda-benda berbahaya di dalam Lapas," tegas Yunengsih, Kalapas Perempuan Kelas IIA Malang.
Dari hasil penggeledahan intensif itu, tak ditemukan satupun barang terlarang. Tidak ada narkotika, senjata tajam, alat komunikasi ilegal, maupun benda mencurigakan lainnya. Situasi di dalam Lapas terpantau kondusif dan terkendali.
Keberhasilan ini menjadi indikator kuat bahwa sistem keamanan dan pengawasan internal di Lapas Perempuan Kelas IIA Malang berjalan efektif dan disiplin.
“Kami terus melakukan deteksi dini gangguan keamanan dan memperkuat sinergi antarinstansi sebagai bentuk komitmen bersama,” imbuh Yunengsih.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (Ka. KPLP) bersama jajaran keamanan Lapas serta didukung oleh 4 personel Polsek Sukun, menandai kolaborasi nyata antara pemasyarakatan dan kepolisian. Penggeledahan dilakukan dengan memperhatikan aspek hukum, kehati-hatian, dan hak asasi para warga binaan.
Langkah ini sejalan dengan arahan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM yang mendorong Lapas dan Rutan di seluruh Indonesia untuk melakukan pencegahan aktif terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban (kamtib).
Lapas Perempuan Kelas IIA Malang menegaskan akan terus berbenah, menjaga integritas, serta menciptakan lingkungan yang mendukung pembinaan dan perubahan perilaku warga binaan. Tak hanya menindak, pendekatan humanis juga dikedepankan.
Baca Juga : 3 Pemain Kunci Timnas Indonesia untuk Hadapi Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Sebagai informasi, Lapas ini saat ini dihuni oleh ratusan warga binaan dengan berbagai latar belakang kasus. Dengan kapasitas yang sudah cukup padat, tantangan dalam pengawasan tentu besar. Namun, keberhasilan operasi malam itu menjadi cermin keberhasilan manajemen modern Lapas yang adaptif dan responsif.
Berdasarkan data Kemenkumham per Oktober 2025, terdapat lebih dari 275 ribu narapidana dan tahanan di seluruh Indonesia, dengan sekitar 14 ribu di antaranya adalah perempuan. Jawa Timur menjadi salah satu provinsi dengan jumlah Lapas dan Rutan terbanyak, sehingga penguatan sinergi lintas lembaga menjadi krusial.
Dengan semangat sinergi dan profesionalisme, Lapas Perempuan Kelas IIA Malang tak sekadar menjadi tempat pembinaan, namun juga garda terdepan dalam perang melawan narkoba dan peredaran barang terlarang di dalam penjara. Kerja sama seperti ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi Lapas lainnya.
“Kami ingin Lapas ini menjadi tempat yang aman, bersih, dan layak, bukan hanya untuk warga binaan, tetapi juga bagi para petugas yang bekerja dengan integritas,” tutup Yunengsih dengan nada optimistis.