BPJS Ketenagakerjaan Hadirkan Perlindungan bagi Kafilah MTQ Bangkalan

Reporter

Aunur Rofiq

Editor

Dede Nana

12 - Sep - 2025, 10:37

Bupati Bangkalan Lukman Hakim bersama jajaran pemerintah daerah dan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Madura, Indriyatno, menyerahkan secara simbolis kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan kepada kafilah MTQ ke-31 Jawa Timur asal Bangkalan, di Pendopo Agung Bangkalan, Jumat (12/9/2025). (Foto: Ist)

JATIMTIMES – Di Pendopo Agung Bangkalan, suasana khidmat menyelimuti pagi yang cerah pada Jumat, 12 September 2025. Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, berdiri di hadapan puluhan wajah penuh semangat. Mereka adalah kafilah Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-31 Jawa Timur, yang akan berangkat menuju Kabupaten Jember untuk mengikuti ajang tingkat provinsi pada 12–20 September 2025. 

Sebanyak 37 peserta, lengkap dengan pelatih dan official, dilepas dengan doa dan harapan agar mampu mengharumkan nama daerah.

Baca Juga : Dari Amangkurat II hingga Perisai Terakhir Amangkurat III: Jejak Ingabehi Katawangan, Penguasa Kediri

Namun, pelepasan kali ini menghadirkan sesuatu yang berbeda. Untuk pertama kalinya, seluruh kafilah tidak hanya dibekali semangat syiar Al-Qur’an, tetapi juga perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan dari BPJS Ketenagakerjaan. Sebuah langkah kecil yang menyimpan makna besar: memastikan keselamatan dan ketenangan bagi para duta Qur’ani Bangkalan.

Plt. Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setkab Bangkalan, Ahmad Siddiq, menuturkan bahwa inovasi ini lahir dari kepedulian pemerintah daerah terhadap para peserta. Ia menjelaskan, seluruh peserta telah melalui seleksi ketat di tingkat kabupaten, dan sebagai bentuk penghargaan, mereka didaftarkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Dengan begitu, setiap kafilah berangkat dengan bekal bukan hanya spiritual, melainkan juga perlindungan sosial.

“Seluruh peserta, pelatih, dan official mendapat perlindungan BPJS Ketenagakerjaan. Ini memberikan ketenangan, sehingga mereka bisa fokus mengikuti seluruh rangkaian kegiatan,” kata Ahmad. 

Ia menambahkan, langkah tersebut menandai babak baru dalam penyelenggaraan MTQ, karena tak hanya mengutamakan nilai syiar, tetapi juga kesejahteraan peserta.

Prosesi penyerahan simbolis kartu kepesertaan menjadi penanda komitmen itu. Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Madura, Indriyatno, menyerahkan langsung kepada Bupati Bangkalan. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa jaminan sosial bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk nyata perlindungan.

 “Semoga perlindungan ini menjadi bagian dari ikhtiar kita menjaga kesehatan, keselamatan, dan kelancaran penyelenggaraan MTQ ke-31 Jawa Timur,” ujarnya.

Pesan itu sejalan dengan semangat pemerintah daerah yang berupaya menghadirkan pembangunan inklusif, bahkan dalam bidang keagamaan. Perlindungan yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan menjadi bukti bahwa syiar Qur’ani dapat berjalan beriringan dengan kepedulian sosial.

Bupati Lukman Hakim menegaskan bahwa keberangkatan kafilah bukan sekadar agenda rutin. Ia berharap seluruh peserta menjaga kondisi fisik dan mental, serta menampilkan kemampuan terbaik. 

“Harapan kita, teman-teman bisa berprestasi dan mengharumkan nama Bangkalan di tingkat provinsi,” katanya.

Baca Juga : Dinsos sebut Hampir 98 Persen Penduduk Kabupaten Malang Telah Terdata di DTSEN

Lebih jauh, Lukman menilai kebijakan perlindungan BPJS ini merupakan lompatan penting. Baginya, pemerintah tidak boleh berhenti pada seremonial pelepasan. Yang utama adalah memastikan para kafilah merasa aman, terlindungi, dan dihargai sebagai duta daerah. Dengan begitu, mereka dapat tampil maksimal tanpa dibebani kekhawatiran.

BPJS

Kehadiran BPJS Ketenagakerjaan dalam ajang keagamaan ini sekaligus menandai wajah baru jaminan sosial di Indonesia. Tidak lagi terbatas pada sektor pekerja formal atau industri, perlindungan kini merambah ke berbagai lapisan masyarakat, termasuk pelajar, pelatih, hingga official yang terlibat dalam kegiatan daerah.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Madura, Indriyatno, menegaskan bahwa inklusivitas inilah yang membuat program jaminan sosial semakin relevan dengan kehidupan sehari-hari. 

“BPJS Ketenagakerjaan hadir untuk semua, tidak hanya bagi pekerja formal. Kegiatan seperti MTQ ini membuktikan bahwa perlindungan bisa menjangkau lebih luas, termasuk para kafilah yang membawa nama daerah,” ujarnya.

Momentum keberangkatan kafilah MTQ Bangkalan juga mencerminkan arah pembangunan daerah yang semakin komprehensif: menghadirkan generasi Qur’ani yang berprestasi sekaligus memperhatikan aspek kesejahteraan. 

Menurut Indriyatno, pembangunan tidak hanya soal infrastruktur atau ekonomi, tetapi juga keberanian memberi perlindungan nyata kepada setiap warga. “Ini langkah sederhana, tapi penting. Dengan adanya perlindungan, para peserta bisa lebih tenang dan fokus menunjukkan prestasi terbaiknya,” katanya.

Dengan perlindungan jaminan sosial ini, para kafilah berangkat dengan kepala tegak. Mereka tidak hanya membawa misi dakwah dan prestasi, tetapi juga semangat baru: bahwa syiar agama dapat berjalan seiring dengan jaminan sosial. Sebuah langkah yang mungkin sederhana, namun menyimpan makna besar bagi wajah pembangunan di Kabupaten Bangkalan.