Tak Koordinasi dengan Askot PSSI, Gelaran Armuji Cup Didiamkan oleh Pemkot Surabaya
Reporter
M. Bahrul Marzuki
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
26 - Sep - 2020, 08:37
Hingga saat ini turmament sepak bola yang direstui oleh PSSI hanya Liga 1 dan Liga 2 saja. Di luar itu semua dihentikan sementara karena kondisi pandemi Covid-19 dan termasuk juga untuk kategori umur.
Namun, yang terjadi di Kota Surabaya berbeda. Di tengah pandemi Covid-19 malah digelar turnament sepak bola kategori umur Armuji Cup.
Turnament digelar di Lapangan Persada, Lidah Kulon, Kecamatan Wiyung. Turnament digelar selama tiga hari mulai Jum'at (25/9) hingga Minggu (27/9) dengan diikuti puluhan klub SSB (sekolah sepak bola).
Ketua Askot PSSI Mauritz Berndhard Pangkey menyampaikan rekom turnamen Armuji Cup dari Askot PSSI Surabaya belum turun. "Untuk mendapatkan rekom Askot, panitia wajib bersurat ke Askot dengan melampirkan izin dari Gugus Tugas dan izin dari kepolisian resort Surabaya(bukan polsek)," ujarnya Sabtu (26/9).
Dia menjelaskan dalam hal ini pihak panitia Armuji Cup hanya melampirkan bukti tanda terima saja dari dua instansi yakni Pemkot Surabaya dan kepolisian. "Maka rekom dari Askot sampai pagi ini belum turun," lanjutnya.
Ditanya apakah pihak panitia tahu SOP menggelar turnament di tengah pandemi Covid-19? Champ sapaan akrab dari Mauritz meragukannya. "Bagaimana mereka tahu? Kami di Askot saja belum tahu atau dapat info dari Asprov PSSI Jatim," tegas dia.
Menurut dia jauh sebelum turnamen ini digelar pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan panitia. "Saya sudah wanti-wanti agar tidak ada penonton atau pun kalau ada penonton harus dibatasi," lanjutnya.
Champ menambahkan dalam turnament ini dia tak melihat adanya niat pencarian bibit muda pemain professional. "Karena saya tahu ini turnamen hanya sekedar kampanye politik saja. Dan panitia juga mencari untung dari turnamen ini. Tidak mungkin protokol kesehatan yang benar akan dipatuhi," imbuh dia.
Perkataan Champ ini memang bukannya tak berdasar. Armuji memang diketahui maju pada Pilwali Surabaya tahun 2020 ini. Dia bergandengan dengan Eri Cahyadi dengan partai pengusung PDIP.
Untuk mengetahui kondisi secara langsung media ini pun kemudian coba melihat turnament pada siang hari. Benar saja di sana digelar pertandingan turnament sepak bola untuk kategori umur atau usia dini. Ada empat lapangan yang digunakan dalam satu area yang disekat.
Jumlah orang yang diperbolehkan masuk pun tidak dibatasi. Hingga di sekitaran pinggir lapangan terdapat banyak orang yang menonton.
Inisiator Acara Armuji Cup Yopi Perwiranusa ketika dikonfirmasi membenarkan pihaknya belum mendapat restu dari Askot PSSI Surabaya. "Kami sebenarnya sudah melakukan komunikasi. Tapi izin belum juga dikeluarkan," ujarnya.
Karena izin yang tak dikeluarkan ini dia menjelaskan perangkat pertandingan seperti wasit pun akan diambil kembali. "Jika diambil pada pertandingan selanjutnya terpaksa kami akan menggunakan wasit swasta biar tak berlisensi," tuturnya.
Selain dari pihak PSSI, Yopi pun mengakui kesulitan mendapatkan surat izin dari Gugus Tugas Covid-19 Kota Surabaya yang terdiri dari Pemkot Surabaya dan kepolisian. "Suratnya belum ada," imbuh dia.
Mengenai adanya dugaan pembiaran oleh Pemkot Surabaya, media ini kemudian coba melakukan konfirmasi ke Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto. Namun pria yang juga menjabat sebagai kepala di BPB Linmas Pemkot Surabaya ini tak merespon telpon maupun pesan Whats App tentang adanya turnament Armuji Cup yang diduga tak menjaga protokol kesehatan pada pelaksanaan.
